Wirogunan Membuat Tempe

 Wirogunan Membuat Tempe

Sewaktu kecil sudah belajar membuat tempe. Sejak kecil juga telah membantu ayah ibunya membuat tempe. Bertahun-tahun ketrampilan itu digelutinya, dan terpaksa berhenti menggeluti tempe karena menjadi abdi negara di Jakarta.

Itulah Maryani, gadis kecil yang kini telah menjadi petugas di Lapas Wirogunan. Setelah jabatannya berubah dari Satuan Pengaman Tahanan/Narapidana menjadi Pengelola Hasil Kerja, tersalurkanlah keinginannya untuk melatih Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) membuat tempe. Terlebih ketrampilan membuat tempe bagi WBP adalah hal yang juga diinginkan Suherman, Kepala Lapas Wirogunan.

Membuat tempe sudah sangat dipahami Maryani, oleh karenanya segala perlengkapan dan bahan-bahan yang dibutuhkan disediakannya. Wanita enerjik ini dengan bersahabat memberikan pelatihan kepada beberapa WBP. Diinformasikannya perlengkapan yang diperlukan, jenis kedelai yang baik, maupun beberapa bentuk ragi. Tidak banyak teori yang diberikan, Maryani melatih WBP dengan metoda learning by doing. Para WBP langsung diajak praktek membuat tempe.

“Hayo diinjak-injak biar kulitnya terkelupas,” Maryani memerintah WBP yang dilatihnya.

“Injakan itulah yang bikin orang suka tempe,” selorohnya dihadapan rekan petugas dan para WBP.

Selesai direbus dan ditiriskan, sang kedelaipun diangin-angin dalam waktu yang cukup lama, hingga akhirnya tiba waktu peragian.

“Peragiannya ini banyak caranya, bahannya mudah dibeli di pasar.”

“Salah satu contohnya adalah jamur yang dibikin di daun waru ini. Mari kita usap-usapkan ke kacang kedelai ini.” Maryani terus menjelaskan sambil bekerja termasuk memerintah WBP untuk mengemas kedelai yang sudah diberi ragi untuk dikemas ke dalam plastik atau daun pisang.

“Simpan saja, dua hari sang tempe bisa kita santap,”Antusias Maryani menjelaskan.

“Sabar ya Bapak-bapak, tempenya baru bisa kita goreng dua hari lagi. Sekarang tugas Bapak-bapak menjaga biar tidak kedulan tikus,” Maryani berseloroh kepada rekannya para petugas di bengkel kerja Lapas Wirogunan yang kesemuanya lelaki.

(18052017)

 

Tim Humas Lapas Yogyakarta

https://lapaswirogunan.com

correctional officers

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Skip to content