Siap Pertahankan WTP, Lapas Yogyakarta Ikuti Pra Rekonsiliasi Data Laporan Keuangan
WBP Lapas Yogyakarta Ikuti Diklat Bersertifikasi, Target Kinerja Terpenuhi

Kepala Seksi (Kasi) Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Kelas IIA Yogyakarta, Wachid Kurniawan Budi Santoso, menyerahkan sertifikat pelatihan kepada WBP.| Foto: Reka/ Humas Lapas Yogyakarta
YOGYAKARTA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta Menyerahkan Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Kuliner kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Jumat (18/3). Kegiatan ini selain sebagai bekal WBP saat bebas nanti, juga merupakan pemenuhan salah satu target kinerja dalam hal pelatihan vokasi bersertifikat bagi WBP.
Sebanyak 40 WBP Lapas Kelas IIA Yogyakarta telah mengikuti pelatihan kemandirian di bidang kuliner yang dikerjasamakan dengan Inspirasi Jogja for Baking and Cooking (IJBC). Pelatihan tersebut dilaksanakan di Bengkel Kerja (Bengker) Lapas Kelas IIA Yogyakarta selama dua belas hari kerja sejak tanggal 14 s.d. 26 Februari 2022.

Dalam keterangannya, Kepala Seksi (Kasi) Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Kelas IIA Yogyakarta, Wachid Kurniawan Budi Santoso, mengatakan bahwa pelatihan kali ini fokus terhadap peningkatan kualitas bakpia yang sudah diproduksi dan dipasarkan oleh Lapas Kelas IIA Yogyakarta.
“Beberapa bulan yang lalu kami sudah mulai memproduksi bakpia, untuk itu selama dua sampai tiga hari pelatihan kemarin, kami fokuskan memperbaiki dan meningkatkan kualitas bakpia tersebut,” terangnya.
Lebih lanjut, Wachid menambahkan bahwa para WBP juga diajarkan pembuatan berbagai kudapan. Mulai dari kastengel, sagu keju, choco chip, pia ulir, onde-onde, brownis, cake tiwul, bolu kukus, ayam kriwil geprek, bakso, dan bakmi jawa.
“Kami juga meminta instruktur untuk mengajarkan pembuatan roti manis dan sejenisnya, dan menu-menu yang lain, supaya lebih bervariasi,” imbuhnya.

Dengan adanya pelatihan ini, Ia berharap WBP yang telah mengikuti pelatihan dapat menggunakan dan menerapkan ilmu yang didapat setelah bebas.
“Sertifikat yang didapat adalah bukti bahwa WBP telah mengikuti pelatihan dan terampil dalam bidang tersebut, sehingga ketika WBP bebas, mereka bisa menerapkan ilmu yang didapat selama (pembinaan) di dalam Lapas,” harapnya.
Lebih jauh, Ia mengungkapkan bahwa Lapas Kelas IIA Yogyakarta juga telah merencanakan pelatihan-pelatihan berikutnya sebagai wujud nyata pelayanan pembinaan yang berkualitas bagi Warga Binaan Pemasyarakatan. [RAP]