Siap Pertahankan WTP, Lapas Yogyakarta Ikuti Pra Rekonsiliasi Data Laporan Keuangan
Tangis Haru Hingga Riang Canda di Tanah Lapang Lapas Wirogunan

Idul Fitri sudah berjalan tiga hari, suasana lebaran masih sangat terasa. Satu persatu pembesuk datang mengunjungi Lapas Wirogunan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Lapas Wirogunan menyelenggarakan kunjungan khusus Idul Fitri bagi masyarakat yang ingin membesuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kali ini kunjungan dilaksanakan selama dua hari dari tanggal delapan hingga tanggal Sembilan Juli 2016.
Tidak seperti besukan rutin dimana layanan kunjungan sudah ada petugas tertentu, tetapi pada besukan khusus ini melibatkan seluruh petugas Lapas Wirogunan. Mereka dibagi dalam dua tim. Hari pertama bertugas pada hari Jumat, sedangkan tim kedua bertugas pada hari Sabtu. Tempat membesuknya pun tidak lagi di ruang besukan, tetapi di lapangan rumput dengan banyak tenda yang hampir menutupi seluruh lapangan.
Lapangan yang dipadati pengunjung dan WBP diliputi suasana emosional. Tampak seorang ibu tak kuasa menahan air mata dan berkali-kali memeluk anaknya yang sedang menjalankan pidana. Di sisi yang lain dua orang anak yang masih balita asik bercengkrama dengan ayahnya. Satu anak berusaha naik kepundak ayahnya, dan yang lain duduk dipangkuan sang ayah. Mereka pun saling bergurau. Sementara si ayah asik berbincang-bincang dengan istrinya.
Suasana riang tampak pada seorang WBP yang masih muda dan dikrumuni teman-teman sebayanya. Pidana lebih dari 20 tahun sejenak terlupakan. Hatinya senang bisa bergurau dengan teman-temannya.
Ada ketakjuban yang lain, puluhan orang laki-laki dan perempuan dan hampir semuanya setengah baya membesuk seorang WBP yang ternyata mantan lurah mereka. Mereka memadati satu tenda, dan WBP yang dikenal dengan panggilan lurah itu pun duduk ditengah-tengah mereka. Banyak dari ibu-ibu menangis terharu. Rupanya Sang Lurah dengan kasus korupsi merupakan tokoh yang tetap dianggap berjasa bagi mereka.
Tanah Lapang yang menjadi ruang kunjungan benar-benar menjadi tempat pertemuan WBP dengan pengunjung. Suasana emosional pun beragam, tangis haru dan riang canda ada di bawah tenda besukan.
Ambar Kusuma