Sosialisasi TB HIV untuk Pegawai Lapas Wirogunan Yogyakarta

 Sosialisasi TB HIV untuk Pegawai Lapas Wirogunan Yogyakarta

Pegawai Lapas Kelas IIA Yogyakarta terlihat antusias mengikuti acara sosialisasi TB HIV di aula lapas pada Senin (5/5).

Pegawai Lapas Kelas IIA Yogyakarta terlihat antusias mengikuti acara sosialisasi TB HIV di aula lapas pada Senin (5/5).
Pegawai Lapas Kelas IIA Yogyakarta terlihat antusias mengikuti acara sosialisasi TB HIV di aula lapas pada Senin (5/5). Foto: Ambar Kususma

Setelah memberikan sosialisasi tentang Tuberkolosis dan HIV (TB HIV) kepada petugas medis di lingkungan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM DIY, LSM TB Care bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DIY, dan Kementerian Hukum dan HAM kembali memberikan sosialisasi TB HIV dan kali ini pesertanya para pegawai Lapas Yogyakarta yang banyak melakukan kontak dengan WBP. Ada 20 orang pegawai yang terdiri dari pembina, instruktur, petugas keamanan, dan wali pemasyarakatan.

Dokter Boni salah satu pembicara dari TB Care membuka sosialisasi ini dengan menyatakan bahwa Lapas Yogyakarta merupakan salah satu lapas yang dijadikan pilot project Penangan TB HIV di lingkungan Lapas. Sosialisasi diberikan tidak hanya kepada petugas medis, tetapi harus diberikan kepada banyak orang termasuk pegawai Lapas. Hal ini bertujuan untuk mengetahui lebih awal dari melihat gejala-gejala TB HIV agar dapat segera ditangani. Sosialisasi diberikan kepada pegawai lapas, karena Lapas juga merupakan lingkungan yang tidak terbebas dari TB HIV, atau merupakan area yang memungkinkan adanya penderita TB HIV. Petugas non medis yang sudah dibekali pengetahuan tentang TB HIV diharapkan dapat ikut berpartisipasi dengan segera bila mengetahui tentang gejala-gejala TB HIV di lingkungan lapas.

Zaenal Arifin, Kepala Lapas Yogyakarta menyambut senang sosialisasi TB HIV diselenggarakan bagi pegawai Lapas Yogyakarta. Dinyatakannya bahwa Lapas merupakan salah satu lingkungan yang rawan penyakit, tetapi disisi lain petugas banyak yang tidak tahu tanda-tanda dan cara mencegah serta mengatasinya. Ketidaktahuan ini juga dapat berdampak negatif bagi petugas dalam penggeledahan.

Sosialisasi dilakukan dalam satu hari, dengan pembicara selain Dokter Boni, ada Dokter Alex juga dari TB Care, ada pula Ira dan Ulfah dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, serta Dokter Novita dari Lapas Yogyakarta. Para peserta ternyata cukup antusias mengikuti sosialisasi, hal ini tercermin banyaknya pertanyaan yang mereka sampaikan kepada pembicara, sehingga waktu sosialisasi diperpanjang hingga beberapa menit. (AK 05052014)

Tim Humas Lapas Yogyakarta

https://lapaswirogunan.com

correctional officers

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Skip to content