Siap Pertahankan WTP, Lapas Yogyakarta Ikuti Pra Rekonsiliasi Data Laporan Keuangan
Sembilan Puluh Pegawai Lapas Wirogunan Mengikuti Penilaian Preferensi Kompetensi

Beberapa Pegawai Lapas Wirogunan tengah mengerjakan Penilaian Preferensi Kompetensi oleh BPSDM Kemenkumham.| Foto: Dok. Humas Lapas Yogtakarta
YOGYAKARTA – Sebanyak 90 orang pegawai Lapas Kelas IIA Yogyakarta (Lapas Wirogunan) mengikuti Penilaian Preferensi Kompetensi dari Pusat Penilaian Kompetensi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dalam kurun dua hari sejak Selasa (8/3). Penilaian ini menggunakan metode online bagi pegawai Kemenkumham RI yang terpilih dengan level beragam, yaitu pelaksana, pengawas, administrator, pimpinan tinggi pratama, dan pimpinan tinggi madya.
Dalam surat pengantarnya, BPSDM menyelenggarakan Penilaian Preferensi Kompetensi bertujuan untuk menyediakan pemetaan kompetensi pegawai di lingkungan Kemenkumham yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk dilakukan program pengembangan kompetensi pegawai.
“Tujuan lainnya agar tersedia gambaran awal kompetensi pegawai sebelum dilakukan assessment center. Sedangkan yang terakhir penilaian tersebut ditujukan untuk menambah wawasan kompetensi pegawai tentang kompetensi dan menambah kompetensi pegawai dalam menggunakan teknologi,” bunyi kutipan dalam surat pengantar.

Pada awalnya, tes tersebut laksana siswa sekolah yang menghadapi ujian akhir, para pegawai dengan serius membaca panduan dan mengerjakan soal-soal yang tersaji.
Sesuai petunjuk, mereka berusaha mengerjakan soal-soal yang tersaji dengan teliti dan hati-hati. Hal ini disebabkan bentuk soal diawali dengan narasi dan mereka harus memilih dari empat pernyataan yang ada mana pernyataan yang paling efektif dan mana yang paling tidak efektif.
Akan tetapi di tengah waktu yang terus berjalan, suasana hening sempat terusik, ketika komputer dan laptop sebagai sarana pengerjaan mengalami gangguan jaringan internet, dan beberapa pegawai spontan berteriak bersahutan karena takut kehabisan waktu.
Rekan-rekannya yang lain bukan membantu, tetapi justru tertawa lepas, karena mereka mengalami gangguan yang sama, dan bersikap lebih santai.
Secara umum tes penilaian prefensi kompetensi yang dilaksanakan di ruang kerja masing-masing ini berjalan tertib dan lancar. Para pegawai Lapas Wirogunan tidak mengalami kesulitan berarti dalam mengoperasikan laptop atau komputer. Terlebih satu hari sebelumnya mereka telah melakukan pra penilaian. [AK]