Siap Pertahankan WTP, Lapas Yogyakarta Ikuti Pra Rekonsiliasi Data Laporan Keuangan
Sekretaris Dirjen Pemasyarakatan membuka POR Hari Pemasyarakatan di Lapas Wirogunan


Ajang kompetisi dan silaturahmi kembali berlangsung di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam rangka hari Pemasyarakatan tahun 2015 dibentuklah panitia dengan ketua Joko Pitoyo, dan menyelenggarakan beberapa kegiatan antara lain pertandingan oleh raga, dan ziarah ke makam petugas Lapas yang gugur dalam bertugas.
Kegiatan diawali dengan upacara pembukaan pekan olah raga di Lapas Kelas IIA Yogyakarta pada hari Jumat (10/03) dengan inspektur upacara Endang Sudirman, Sekretaris Dirjen Pemasyarakatan. Sebuah jabatan baru yang disandangnya, dan sebelumnya sebagai Kepala Kanwil Kemenkumham DIY.
Di dalam sambutannya Endang Sudirman memaparkan bahwa dalam kompetisi semua tim menginginkan sebagai pemenang. Hanya saja pemenang itu hanya satu, dan kemenangan itu juga kadang karena memperoleh keberuntungan. Sebaiknya kita semua mengambil sikap kalah dengan terhormat, dan menang secara kesatria.
Setelah membuka pekan olah raga yang meliputi olah raga bola voly dan tenis meja yang diselenggarkana di Lapas Kelas IIA Yogyakarta, dan pertandingan bulu tangkis yang diselenggarakan di Kanwil Kemenkumham DIY, Endang Sudirman menggunting tali yang menghimpun puluhan balon. Tepuk tangan peserta upacara bergemuruh ketika, kumpulan balon mengangkasa secara bersamaan.
Para peserta selanjutnya disuguhkan tari poco-poco para warga binaan pemasyarakatan wanita Lapas Yogyakarta. Cukup lues dan kompak, tambah lagi kostum sportif yang mereka kenakan juga mendukung penampilan. Bahkan lenggak lenggok mereka pun diikuti oleh beberapa wanita dari beberapa UPT, yang ikut menari disamping WBP.
Kegiatan ini bukan sekedar kompetisi, tetapi mereka jadikan juga sebagai ajang silaturahmi dengan sesama petugas pemasyarakatan se DIY. Mereka yang bertanding memang serius dalam melaksanakan tugas, tetapi saling menggoda baik antar pemain maupun antar penonton tetap dilakukan. Hasilnya pun saling tertawa bersama. Bahkan banyak juga yang saling bercengkrama dengan teman di bawah pohon cemara, karena sudah cukup lama tidak bertemu.
Pekan olah raga ini memang menjadi ajang untuk menjaga tali silaturahmi, ajang untuk saling mengenal, ajang untuk tetap menjaga pertemanan dan keakraban, walau ada kompetisi di dalamnya. Beruntung Lapas Kelas IIA Yogyakarta, memiliki area olah raga yang cukup luas, sehingga bisa menggelar tiga lapangan poli sekaligus, dan memiliki aula yang dapat dijadikan area olah raga tenis meja. [Ambar Kusuma]