Sambalada! Warga Binaan Lansia Lapas Jogja Diperiksa di Selnya

YOGYAKARTA – Menjalani pidana kurungan penjara tidak menjadikan warga binaan kehilangan hak untuk mendapat pelayanan kesehatan.
Khususnya bagi narapidana lansia dan disabilitas, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta melalui Klinik Pratama, konsisten melaksanakan program Sambang Kesehatan bagi Narapidana Lansia dan Disabilitas (Sambalada) seperti yang dilaksanakan pada Senin (9/1).

Kepala Lapas Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen ramah terhadap kelompok rentan dan siap menjadi role model instansi Penyelenggara Pelayanan Publik (UPP).

“Kami Lapas Jogja berkomitmen menjadi pionir penyelenggara pelayanan publik ramah terhadap kelompok rentan, tak terkecuali bagi warga binaan” tegasnya.

Kegiatan yang dilaksanakan rutin mingguan itu merupakan inovasi program non TI yang digagas Kepala Lapas pada Agustus 2022. Sampai saat ini konsisten dilaksanakan oleh dokter dan perawat Klinik Pratama Lapas Yogyakarta. Dari pengakuan petugas medis, program ini sangat humanis dan mempercepat pengambilan keputusan jika tindakan medis perlu dilakukan.

“Hasil dari sambalada ini warga binaan lansia lebih terpantau kesehatannya, sehingga untuk mengambil keputusan tindakan medis bisa lebih cepat,” ujar salah seorang tenaga medis Klinik Pratama, Fitri Nurjanah.

Lapas Kelas IIA Yogyakarta sebagai UPP Ramah Kelompok Rentan juga telah mendapat penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) sebagai ‘Unit Penyelenggara Pelayanan Publik Terbaik dalam Penyediaan Sarana Prasarana Ramah Kelompok Rentan

Selain Sambalada, inovasi Non TI lainnya yakni Konseling Psikologi Narapidana – Kaum Rentan atau disingkat KePo, saat ini juga masih berjalan di Lapas Yogyakarta. [HT]