Siap Pertahankan WTP, Lapas Yogyakarta Ikuti Pra Rekonsiliasi Data Laporan Keuangan
Saksikan Langsung Pembangunan Zona Integritas, Kabapas Jaktimut: Lapas Wirogunan Luar Biasa

Kalapas mengajak rombongan Kabapas Jaktimut melihat relief perjalanan Sistem Kepenjaraan hingga Sistem Pemasyarakatan pada dinding Lapas Wirogunan Yogyakarta.| Foto: Husni/ Humas Lapas Yogyakarta
YOGYAKARTA – Kepala Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Jakarta Timur – Utara (Jaktimut), Nety Saraswaty, mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta pada Selasa (15/3). Kedatangannya ini dalam rangka melihat Pembangunan Zona Integritas (ZI) yang tengah berlangsung di Lapas tersebut.
Kedatangan Nety disambut oleh Kepala Lapas Kelas IIA Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, yang langsung membawanya mengelilingi area Zona Integritas Lapas Yogyakarta, bersama rombongan.
Perjalanan dimulai dari selasar depan, lalu ke area dapur pembinaan kemandirian ‘Bakpia Mbah Wiro 378’, Madrasah Alquran Al-Fajar, Ruang Assessment Center, dan berakhir di Aula Gevangenis van Wirogunan.

Di selasar, lokasi yang telah direvitalisasi menjadi wahana edukasi untuk masyarakat tersebut, Kabapas tertarik melihat relief perjalanan sistem Kepenjaraan hingga Pemasyarakatan yang tertanam kokoh pada tembok.
“Yang di tengah itu pasti Pak Saharjo, pencetus sistem pemasyarakatan,” ujarnya sambil menunjuk salah satu tokoh dalam relief.
Selanjutnya, Kalapas mengajak rombongan ke dapur produksi ‘Bakpia Mbah Wiro 378’. Disana selain melihat langsung proses pengolahannya, rombongan juga berkesempatan mencicipi bakpia yang baru selesai diolah.
“Enak ya, fresh from the oven, mak nyus,” kata Wijayanti, salah seorang staf Bapas Jaktimut.
Sementara itu usai mengunjungi dapur yang bisa memproduksi 50 dus sehari itu, Nety mengajak stafnya untuk memesan ‘Bakpia Mbah Wiro 378’ sebagai oleh-oleh dari kunjungan kerja di Yogyakarta.
“Ayok langsung kita pesen disini aja,” ajak Nety.

Menuju Ruang Assessment Center, Kalapas memberikan gambaran singkat tentang kondisi pembinaan di Lapas. Termasuk keberadaan Assessment Center yang salah satu fungsinya menjadi jawaban atas transparansi pemberian remisi atau asimilasi warga binaan yang tengah menjalani hukuman.
“Kalau assessment ini menjawab dari peraturan yang ada. Karena salah satu syarat pemberian integrasi dan remisi ini adalah SPPN atau Standar Perubahan Perilaku Narapidana,” jelasnya.
Kunjungan berakhir di Aula yang biasa digunakan Kalapas menyelenggarakan acara kedinasan dan kegiatan pendukung Pembanhunan ZI. Mengakhiri kunjungannya, Nety mengapresiasi pembangunan ZI yang tengah berlangsung di Lapas Wirogunan Yogyakarta.
“Lapas Wirogunan luar biasa, saya yakin bisa meraih predikat WBK tahun ini,” tandasnya. [HT]