Peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Kementerian Keuangan RI ke Lapas Wirogunan

Sebanyak dua puluh enam peserta Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) IV dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Pusdiklat Pengembangan SDM Kementerian Keuangan Republik Indonesia melaksanakan kunjungan ke Lapas Wirogunan pada Selasa (27/01).

 Kedatangan mereka disambut oleh Petugas Pelayanan Informasi dan Dokumentasi (PPID) Lapas Wirogunan, dan langsung diarahkan ke aula lapas. Di tempat ini para peserta Diklatpim IV juga disambut Band Wirogunan, yang terdiri dari para WBP hasil binaan Iwan Yujono, Pengelola Pembina Kepribadian di Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan.

 Khodirin, koordinator peserta Diklatpim IV dalam sambutannya menginfokan bahwa peserta yang berkunjung ada tiga angkatan, yaitu angkatan 184, angkatan 185, dan angkatan 186, dan dilaksanakan sekali pada setiap Hari Selasa secara bergantian.

 “ Lapas Wirogunan menjadi pilihan agar peserta Diklatpim IV dapat menyadari dan memahami akibat hukum dalam melaksanakan tugas bila melakukan kesalahan atau kelalaian. Oleh sebab itu target wawancara pun ditujukan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).”, jelas Khodirin mengutarakan kedatangan rombongannya.

 Zaenal Arifin, Kepala Lapas Wirogunan menyambut senang kedatangan peserta Diklatpim IV, dan mempersilahkan mereka bertanya untuk menambah wawasan, baik kepada petugas maupun kepada WBP dengan kasus Tipikor. Dipaparkannya juga secara umum tentang Lapas Wirogunan, dan kegiatannya.

 Ambar Kusuma dari tim Petugas Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) menjadi pembicara terakhir yang menjelaskann lebih rinci tentang selayang pandang Lapas Wirogunan. Poin-poin yang dipaparkan adalah sejarah keberadaan Lapas Wirogunan dan bentuk-bentuk pelayanan bagi WBP berupa registrasi, pembinaan, pengamanan, kesehatan, serta perawatan.

 Selanjutnya para peserta dipandu oleh Wahyu Indarto, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas, dan Ambar untuk ke blok hunian untuk berbincang-bincang dengan WBP Tipikor.

[Ambar Kusuma]