Siap Pertahankan WTP, Lapas Yogyakarta Ikuti Pra Rekonsiliasi Data Laporan Keuangan
Peringati Hari TB Sedunia, Lapas Kelas IIA Yogyakarta Selenggarakan Penyuluhan dan Screening Kepada WBP

Dalam rangka memperingati Hari Tubercolosus Sedunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret 2019, Lapas Kelas IIA Yogyakarta bekerja sama degan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta melakukan serangkaian kegiatan yang berkesinambungan.
Jumat (08/03/2019) tim dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dipimpin dokter Endang selaku Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) memberikan penyuluhan kepada 20 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Yogyakarta. Dikatakannya bahwa penyakit TB di Indonesia adalah persoalan serius yang penularannya lebih mudah dari penyakit AIDS. Sayangnya di Indonesia masyarakat belum terlalu serius terhadap penyakit ini. Jangankan yang sehat, yang sakit pun banyak yang enggan untuk berobat. Penderita yang berobat juga banyak yangtidak disiplin dalam mengkonsumsi obat yang waktunya cukup lama, hingga lebih dari enam bulan.
Menguatkan penjelasan Dokter Endang, Dokter Alex dari Comite Dot TB Daerah Istimewa Yogyakarta menjelaskan kepada WBP bahwa pada saat ini Indonesia masuk ranking tiga dunia banyaknya penderita TB yang penyebarannya mudah karena lewat udara. Katanya dihadapan para WBP, “Ironis, Indonesia yang sepanjang tahun dapat menerima sinar matahari sangat banyak seharusnya tidak mempunyai persoalan serius terhadap TB. Kuman ini pada dasarnya mudah mati oleh sinar matahari.”
“Kenyataannya justru Indonesia termasuk yang terbesar di dunia dalam jumlah penderita TB. Salah satu sebabnya adalah kurang pedulinya masyarakat terhadap pola hidup sehat. Tidak mengerti tentang menjaga kesehatan, seperti yang diutarakan dokter Endang, jangankan yang sehat, yang sakit TB saja malas untuk berobat.”
Lebih lanjut dengan pembawaan yang santai, menjelaskan dengan dibumbui guyonan, penyuluhan TB pun disimak dengan semangat oleh para WBP.
Selain penyuluhan, screening TB pun dilakukan. Novita, Dokter Umum Lapas Kelas IIA Yogyakarta menjelaskan bahwa selain kegiatan penyuluhan, seluruh WBP pun dilakukan screening. Bagi mereka yang saspek terhadap penyakit ini maka akan dilakukan tindakan lebih lanjut oleh tim petugas kesehatan Lapas Kelas IIA Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Kegiatan lain adalah melakukan screening kepada pembesuk WBP yang akan dilakukan pada tanggal 20 Maret 2019.
(AK 08032019)