Monev Sarpras Ramah Kelompok Rentan, Lapas Yogyakarta Siap Menjadi Role Model

 Monev Sarpras Ramah Kelompok Rentan, Lapas Yogyakarta Siap Menjadi Role Model

Kepala Lapas Yogyakarta tengah memaparkan progres keberadaan sarpras ramah kelompok rentan.Foto: Husni/ Humas Lapas Yogyakarta

YOGYAKARTA- Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, dengan lancar memaparkan keberadaan sarana dan prasarana (sarpras) pendukung program Ramah Kelompok Rentan Tahun 2022 Lapas Yogyakarta. Hal itu terpantau saat dilaksanakannya monitoring dan evaluasi (monev) oleh Unit Kerja Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) pada Senin (29/8). Kegiatan tersebut dilaksanakan secara virtual.

“Kami Lapas Jogja berkomitmen menjadi role model penyelenggara pelayanan publik ramah kelompok rentan,” tegas Kalapas.

Pada kesempatan ini Kalapas juga mengenalkan dua inovasi program terkait kelompok rentan, yakni (1) SamBaLaDa akronim dari Sambang Kesehatan bagi Narapidana Lansia dan Disabilitas, (2) KePo akronim dari Konseling Psikologi Narapaidana – Kaum Rentan.

Lapas Yogyakarta menjadi salah satu lokus dari 5 Unit Penyelenggara Pelayanan Publik (UPP) Kementerian Hukum dan HAM yang diusulkan menjadi Instansi ‘Ramah Kelompok Rentan’ dari Kemenpan RB.

Membuka kegiatan tersebut, Asisten Deputi Standarisasi Pelayanan Publik dan Pelayanan Inklusif, Noviana Andrina, mengatakan bahwa monev ini adalah langkah nyata dalam menghadirkan pelayanan publik inklusif.

“Monev ini adalah langkah konkrit, mendorong UPP menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung aksesibilitas pelayanan bagi kelompok rentan yang kelak dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.

Selanjutnya Ia menegaskan bahwa isu pelayanan publik inklusif harus menjadi isu bersama lintas kementerian.

“Hasil dari monev ini akan menjadi bahan kajian dalam rangka penyusunan arah kebijakan pelayanan publik inklusif yang lebih luas dan komprehensif antar stake holder sehingga mampu menjadi isu prioritas bersama,” tegasnya.

Monev dilaksanakan secara virtual. | Foto: Husni/ Humas Lapas Yogyakarta

Sementara itu, Sub-Koordinator Koordinasi dan Pemantauan, Analisis, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Pelayanan Publik di Wilayah II-2, Lies Woro Susanti, selaku evaluator dari Kemenpan RB, mengapresiasi atas kelengkapan sarana dan prasarana serta layanan yang telah dibangun di Lapas Yogyakarta.

“Semoga Lapas Yogyakarta bisa menjadi percontohan pelayanan kelompok rentan dan pelayanan publik lainnya,” tuturnya.

Monev dilaksanakan tersendiri dari UPP lain, ditempatkan pada panel ‘breakout room’. Kalapas memaparkan progres pembangunan sarpras selama 20 menit, dilanjutkan dengan tanya-jawab dari evaluator. [NSDS]

Tim Humas Lapas Yogyakarta

https://lapaswirogunan.com

correctional officers

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Skip to content