Siap Pertahankan WTP, Lapas Yogyakarta Ikuti Pra Rekonsiliasi Data Laporan Keuangan
Lapas Wirogunan Selenggarakan Sosialisasi Tata Naskah Dinas dan Simpeg New 015

Berawal dari sering salahnya dalam membuat surat dinas,Suherman Kepala Lapas Wirogunan menghimpun para pejabat eselon IV, eselonV, dan staf Lapas di aula pada hari Selasa (01/01/2016) untuk diberikan penjelasan tentang pembuatan tata naskah dinas.
“Surat dinas harus dibuat sesuai aturan, para pejabat jangan hanya memaraf apa yang sudah dibuat anak buahnya, tetapi harus mengkoreksi apakah sudah sesuai dengan Permen Hukum dan HAM RI no. 15 tahun 2016 atau belum,” Kepala Lapas mengawali penjelasan.
Satu persatu jenis naskah dinas diterangkan, seperti tata cara membuat surat dinas, surat perintah, surat keputusan, surat pengantar, pengumuman, laporan, notula.
Setelah materi pembuatan naskah dinas, acara dilanjutkan dengan sosialisasi pengisian data pada program “Sistem Informasi Managamen Pegawai ( Simpeg) New 015. Dhandy Dhermawan Kaur Kepegawaian dan Keuangan serta Ambar Kusuma mendapat giliran untuk jadi pembicara. Materi ini lebih direspon oleh 101 pegawai yang hadir. Hal ini disebabkan karena adanya informasi bahwa setiap pegawai harus bisa mengimput tugasnya masing-masing kedalam program yang diberi nama Simpeg 015.
Sebagian dari yang hadir tampak cemas, karena selama ini tidak pernah mengoprasikan computer. Tambah lagi layanan lewat Handphone ternyata juga belum bisa optimal. Seluruh fitur yang ada di Program Simpeg New 015 diperkenalkan oleh pembicara, hanya saja pada fitur kinerja para pegawai diminta untuk mempraktekan cara mengisi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Jurnal Harian.
Ambar Kusuma sebagai pemandu mendapatkan hujanan pertanyaan. Rasa bingung dan ketakutan masih meliputi sebagian pegawai, walaupun sang pembicara menginformasikan tidak perlu takut dan bila belum mengerti bisa tanya sewaktu-waktu. Bahkan ada pula yang memperlihatkan wajah kepasrahan karena memang benar-benar belum bisa mengoprasikan computer.
Diakhir pemberian sosialisasi, disepakati bahwa bimbingan teknis akan berlanjut persubsi,perurusan, dan perregu. Dua kegiatan sosialisasi selesai dengan situasi belum semuanya paham dan mengerti apa yang harus mereka lakukan.
“Pak Ambar, pokonya saya minta tolong. Saya tidak sanggup, jangankan ngerjakan, pegang computer saja tidak pernah,” seorang pegawai memelas meminta tolong kepada pembicara. Ambar pun tersenyum sambil mengangguk menenangkan.
Ambar Kusuma