Siap Pertahankan WTP, Lapas Yogyakarta Ikuti Pra Rekonsiliasi Data Laporan Keuangan
Kalapas Yogyakarta: Alhamdulillah tidak ada WBP Tertular Virus Corona

Lukman dan Imam, dua wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA menyambangi Lapas Yogyakarta guna menggali informasi pencegahan penularan Covid-19 pada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Rabu (03/02) siang.
Arimin, Kepala Lapas Yogyakarta didampingi F.X Yuli, menyambut keduanya di ruang kerja kepala lapas.
Saat ditanya terkait cara mencegah penularan, Arimin menyampaikan bahwa di lapas protokol kesehatan ketat dilakukan oleh pegawai dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
“Contohnya bagi WBP yang masih harus disidang oleh pengadilan, itu dilakukan secara virtual. Lalu pegawai lapas yang masuk area kantor harus mengecek suhu badan dan mematuhi protokol kesehatan, termasuk tamu harus melakukan hal yang sama,” terang Arimin.
Ditambahkan pula oleh Yuli tentang upaya yang telah dilakukan Lapas Yogyakarta dalam mencegah penularan Covid-19, diantaranya penyemprotan disinfektan ke seluruh bagian lapas, digantinya kunjungan keluarga WBP dengan layanan video call secara gratis.
“Disamping itu lapas juga tidak menerima titipan makanan bagi WBP,” ujar Yuli.
Sementara itu, Lapas Yogyakarta juga menyelenggarakan asimilasi dan integrasi bagi WBP di masa pandemi covid-19 sesuai Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Permenkumham) Nomor 32 Tahun 2020 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat.
Dokter Novita, salah satu tenaga kesehatan Lapas Yogyakarta menguatkan penjelasan Yuli menyatakan bahwa Lapas Yogyakarta telah memberikan sosialisasi terkait penyebaran dan pencegahan covid-19 beberapa kali kepada WBP dan pegawai.
“Informasi ini dilakukan secara berkesinambungan baik kepada individu maupun kelompok. Selain itu WBP dan pegawai juga diberi vitamin dan masker. Bagi WBP yang sakit terlebih sakit saluran pernapasan mendapatkan perhatian lebih, terutama masker yang diberikan lebih berkualitas. Seluruh pegawai dan WBP juga telah dilakukan rapid test sebanyak dua kali,” ujar Novita.
Obrolan semakin mendalam saat Lukman menanyakan terkait kemungkinan terburuk jika ada WBP yang tertular. Arimin pun menjelaskan bahwa sejak dinyatakan sebagai pandemi, Lapas Yogyakarta telah menyiapkan ruang isolasi bagi WBP bila ada yang tertular.
Ia juga menjelaskan bahwa untuk WBP yang baru datang dan merupakan limpahan dari rutan atau lapas lain, juga diisolasi selama dua minggu pada hunian yang telah disiapkan.
“Hingga saat ini Alhamdulillah tidak ada WBP yang tertular Covid-19, walaupun delapan pegawai pernah dinyatakan positif tertular Covid-19, dan itu pun telah sembuh atau negatif,” terang Arimin.
Mengakhiri kunjungan di Lapas Yogyakarta kedua wartawan ANTARA tersebut diberi kesempatan untuk melihat ruang layanan video call didampingi FX Yuli.
Penulis: AK
Editor: HT