Siap Pertahankan WTP, Lapas Yogyakarta Ikuti Pra Rekonsiliasi Data Laporan Keuangan
Hari Keistimewaan Yogyakarta Para Pegawai Lapas Wirogunan Kenakan Pakaian Tradisional

Seperti tahun lalu, Hari Rabu (31/08/2016) yang merupakan hari Keistimewaan Yogyakarta disambut warga Yogyakarta dengan kegembiraan. Salah satu yang berbeda di banding hari-hari lainnya, pada hari ini di banyak instansi di wilayah Yogyakarta mengenakan pakaian tradisional. Begitu juga dengan pegawai Lapas Wirogunan, para pegawai priabanyak mengenakan lurik dan jarik, sedangkan pegawai wanitanya mengenakan kebaya dan jarik.
Bukan sesuatu yang baru sebetulnya, tetapi ini menjadi bahan sendau gurau bagi para pegawai Lapas Wirogunan. Apel pagi pun dilaksanakan seperti biasanya. Hanya saja kali ini Jati Suryono yang jadi komandan apelnya. Di sepanjang apel perintah yang dia keluarkan selalu berbahasa Jawa. Hanya saja kelihatan kaku dan mesti berfikir bila ingin mengeluarkan perintah. Karena hampir tidak pernah mendengar, kesannya malah lucu, dan tertawalah para peserta apel.
Suherman, Kepala Lapas Wirogunan yang menjadi Pembina apel juga banyak mengumbarkan senyumnya. Terlebih Suherman bukan orang Jawa, sehingga wajar bila kesulitan dalam menterjemahkan. Sebagai Pembina Apel dan berpakaian adat Yogyakarta Suherman pun memberikan pengarahan terkait tentang keistimewaan Yogyakarta yang dihubungkan dengan semangat kerja pegawai. Tentu saja pengarahannya menggunakan bahasa Indonesia, walau beberapa celetukan meminta Bahasa Jawa.
Tangkas Suherman pun menjawab, “Sakarebmu!”
Karuan para peserta apel pun tertawa terbahak-bahak mendengar kata-kata singkat Suherman. Rasa suka cita dan penuh keakraban pun terjalin.
Walau pun mengenakan pakaian tradisional, tetapi pelayanan kepada masyarakat, terutama kepada pengunjung tetap dilayani,. Begitu juga para pegawai yang bertugas sebagai staf kantor, mereka tetap melaksanakan tugas seperti hari-hari biasanya. Justru pekerjaan hari ini dilaksanakan dengan suasana lebih riang dan penuh canda.
Ambar Kusuma