Siap Pertahankan WTP, Lapas Yogyakarta Ikuti Pra Rekonsiliasi Data Laporan Keuangan
Bangun ZI Berkesinambungan, Lapas Perempuan Malang Studi Tiru di Lapas Yogyakarta

Dari kiri ke kanan: Kepala Lapas Perempuan Malang, Tri Anna Aryati, Kepala Lapas Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, Kepala Subbagian Humas, RB, dan TI, Dwinarso Nugroho. | Foto: Husni/ Humas Lapas Yogyakarta
YOGYAKARTA – Pembangunan Zona Integritas (ZI) yang berkesinambungan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta memilki daya tarik tersendiri sebagai benchlearning object. Bulan Agustus yang lalu, tiga belas pegawai Lapas Perempuan Kelas IIA Malang melakukan studi tiru di Lapas Kelas IIA Yogyakarta Kanwil Kemenkumham DIY.
“Selamat datang di Lapas Yogyakarta, terima kasih sudah disempatkan datang, jauh-jauh dari Malang,” sambut hangat Kepala Lapas Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo.
Tim Studi tiru yang dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Perempuan Malang, Tri Anna Aryati, mengunjungi Lapas Yogyakarta pada Kamis (25/8). Dalam kunjungan itu, tim diajak melihat proses pembinaan dan aplikasi pemantau perkembangan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yaitu Ascena atau Assessment Center Narapidana. Dijelaskan pula bahwa Ascena dihadirkan untuk memberikan kepastian hukum dalam pemberian hak-hak Narapidana.
Selain melihat inovasi Ascena, Tim dari LPP Malang juga berkesempatan melihat proses pembinaan kemandirian bidang kuliner, Bakpia ‘Mbah Wiro 378’ yang diolah secara tradisional dan higienis. Tim juga terlihat mencicipi langsung produk kuliner yang sudah menjadi langganan salah satu hotel bintang lima di Yogyakarta itu.
“Kegiatan pembinaan kemandirian saya yakin di semua satker pasti ada kegiatan yang menjadi program unggulan. Tapi kalau di tempat kami, khususnya di Bimbingan Kerja, saya tekankan untuk jangan terlalu banyak kegiatan kalau itu tidak ada output yang jelas,” ungkap Soleh.
Setelah mengunjungi Dapur Bakpia, Tim Studi Tiru menuju Aula Sasana Krida Wiraguna untuk berdiskusi dan
“Tadi sudah keliling, seperti inilah Lapas Jogja. Saya yakin banyak hal yang butuh masukan, supaya kami juga bisa meniru dari LPP Malang. Jadi sebenarnya Mbak Tri Anna (Kepala LPP) kesini ini bukan mau studi tiru, tapi mau memberikan ilmunya kepada kami di Lapas Yogyakarta supaya kami bisa mengikuti jejak LPP yang luar biasa,” ujar Soleh mencairkan suasana diikuti tepuk tangan para hadirin.
Menanggapi hal itu, Tri Anna menyampaikan bahwa p
“Pak Soleh ini merendah sekali, jujur saya untuk Wirogunan ini tidak asing pak, dari zaman saya kuliah kebetulan KKN nya disini. Jadi perubahannya luar biasa. Kok bisa ya beliau ini punya ide-ide seperti ini, humanis dan kesan penjara yang kumuh dan sebagainya sudah tidak terlihat,” ungkap Tri Anna.

Diskusi berlanjut dengan mengambil tema pembangunan ZI, kehumasan, dan pembinaan kemandirian yang berkesinambungan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat, Reformasi Birokrasi, dan Teknologi Informasi Kanwil Kemenkumham DIY, Dwinarso Nugroho. [HT]