Siap Pertahankan WTP, Lapas Yogyakarta Ikuti Pra Rekonsiliasi Data Laporan Keuangan
Bangun Komunikasi, Kalapas Yogyakarta Menjawab Tuntas Pertanyaan Kritis WBP

Seorang WBP tengah bertanya langsung kepada Kalapas dalam acara pengarahan di Lapas Kelas IiA Yogyakarta.| Foto: Husni/ Humas Lapas Yogyakarta
YOGYAKARTA – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, menghimpun hampir seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di tengah lapangan olah raga untuk dibekali pengarahan pada Selasa (04/01).
Dihadapan 314 orang dari 315 jumlah WBP hari itu, Soleh memperkenalkan diri sebagai Kepala Lapas yang baru. Ia juga menyampaikan beberapa program pembinaan di Lapas Kelas IIA Yogyakarta kedepan. Selain itu, usai memberikan pengarahan, Ia mempersilahkan WBP untuk bertanya.
Tidak menyiakan kesempatan, salah seorang WBP Tipikor, ML (nama samaran) langsung menanyakan hak WBP dalam putusan Mahkamah Agung terkait gugatan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 99 tahun 2012.

Usai menyimak pertanyaan, Kalapas secara gamblang menjelaskan hal tersebut.
”PP 99 /2012 tidak dibatalkan seluruhnya. Jadi peraturan tersebut tetap berlaku, dan hanya ada beberapa pasal yang harus dirubah sesuai keputusan MA. Masih ada waktu sembilan puluh hari untuk merubah, dan bila telah dirubah secara resmi dengan terbitnya peraturan yang baru, segera saya akan sosialisasikan kepada saudara-saudara. Mohon bersabar, Lapas Kelas IIA Yogyakarta pasti memperhatikan dan memberikan pelayanan dengan baik segala hak saudara,” jelasnya.
Memasuki sesi tanya-jawab kedua, DI (nama samaran) bertanya terkait Layanan Kunjungan yang masih online.
“Pak, kapan pelayanan kunjungan dibuka kembali? kami sudah kangen dengan keluarga,” ungkapnya.
Dengan bijak Soleh menjelaskan agar WBP memahami situasinya.
“Lapas Kelas IIA Yogyakarta selalu siap untuk membuka kembali pelayanan kunjungan, hanya saja, kami mematuhi kebijakan dari pemerintah terkait pandemi Covid-19. Kita berdoa saja agar pandemi ini segera hilang dan saudara-saudara bisa dikunjungi keluarga. Sementara ini gunakan dengan baik fasilitas video call sebagai pengganti kunjungan,” jelas Kalapas.
Mengakhiri amanatnya, Kalapas berpesan untuk tidak memanfaatkan situasi dengan menambah beban kepada keluarga.
“Satu pesan saya, bahwa keluarga di rumah sudah susah karena kalian ada di Lapas. Jadi jangan menambah kesusahan dengan meminta belas kasihan mereka. Bersikaplah dewasa dan mengerti secara bijak, serta berusaha untuk tidak menambah kesusahan keluarga,” pesan kalapas.
Tak lupa, kalapas berterima kasih karena selama Perayaan Natal dan Tahun Baru kemarin, Lapas Yogyakarta dalam kondisi aman dan kondusif. [AK]
