Wujudkan Penegakan Hukum Transparan & Akuntabel, Lapas Yogyakarta Terima SK SPPT-TI
Bakti Sosial Serentak, WBP Lapas Yogyakarta Peroleh Banyak Manfaat

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, para WBP Lapas Yogyakarta menerima penyuluhan kesehatan, dari Tim Baksos Serentak. | Foto: Husni/ Humas Lapas Yogyakarta
YOGYAKARTA- Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta memperoleh berbagai manfaat terselenggaranya Bakti Sosial (Baksos) Serentak di 30 Provinsi se-Indonesia pada Sabtu, (5/2).
Kepala Lapas Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, sekaligus tuan rumah pelaksanaan acara di wilayah DIY, menyatakan acara dengan tajuk ‘Berkolaborasi untuk Mengabdi dengan Hati’ tersebut diprakarsai oleh Keluarga Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (Kagamadok) dengan melibatkan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) D.I. Yogyakarta, Asosiasi Rumah Sakit TNI-Polri dalam hal ini Rumah Sakit (Rumkit) Dinas Kesehatan Tentara (DKT) dr. Soetarto, dan Lapas Kelas IIA Yogyakarta.
Lebih lanjut Ia menjelaskan dalam baksos ini, terdapat empat ruangan yang disediakan pihaknya, pertama Aula Gevangenis van Wirogunan yang menjadi ruang utama relay video streaming sekaligus lokasi vaksinasi booster. Kedua, Bangsal Balai Kesehatan, sebagai ruang Pap Smear dan program KB. Ketiga Aula Sasana Krida Wiraguna sebagai lokasi penyuluhan kesehatan WBP. Keempat, Ruang Kepala Subseksi Registrasi sebagai lokasi pendampingan psikologi bagi WBP.
“Kegiatan ini secara serentak digelar di 30 provinsi se-Indonesia, dengan menjadikan 47 lapas-rutan sebagai sasaran Baksos, termasuk Lapas Wirogunan Yogyakarta,” ungkapnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham), Edward O.S. Hiariej, mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya baksos ini dan mengungkapkan pemberian vaksin dosis ketiga dibutuhkan di Lapas se-Indonesia.
“Kita ketahui bersama bahwa varian omicron sedang marak-maraknya di tanah air. Di satu sisi kita tahu persis, bahwa di lapas banyak terjadi over kapasitas. Sehingga tidak memungkinkan menerapkan protokol kesehatan dalam hal ini social distancing, atau jaga jarak. Karena memang keterbatasan tempat, sehingga harus membaur. Oleh karena itu, diselenggarakannya kegiatan ini tentu memberikan manfaat yang sangat besar bagi WBP, di Lembaga Pemasyarakatan,” ungkap Wamenkumham.
Secara virtual, Direktur Utama Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, mengatakan bahwa pihaknya juga tengah mengupayakan BPJS bagi WBP.
“Kami tengah memikirkan agar WBP menjadi peserta BPJS, sehingga BPJS menjadi Universal Health Coverage, termasuk WBP ini bisa terlindungi kesehatannya meskipun dalam keadaan yang sulit. Kami berharap tahun 2024 semua dapat menjadi peserta BPJS,” ungkapnya.
Sementara itu dari Jakarta, Ketua Kagamadok, dr. Hasto Wardoyo, sekaligus Kepala BKKBN RI, secara virtual menyampaikan bahwa kegiatan bakti sosial ini merupakan wujud hadirnya pemerintah di tengah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
“Ada 47 titik yang kami lakukan bakti sosial pada pagi hari ini. Kegiatan ini didukung oleh semua pihak, dari Kemenkumham, dari TNI-Polri di titik –titik di seluruh Indonesia, dan ini sukses luar biasa. Hal ini berkat partisipasi dari semua pihak yang sudah mempersiapkan jauh-jauh hari dan sangat rapi. Pemerintah harus hadir di tengah warga binaan, oleh karena itu kami hadir di titik-titik di seluruh Indonesia,” jelas Hasto.
Dalam momen ini juga telah dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Lapas Kelas IIA Yogyakarta, Rumah Sakit (Rumkit) Dinas Kesehatan Tentara (DKT) dr. Soetarto, dan Perwakilan BKKBN DIY. Perjanjian tersebut menyepakati tentang pelayanan kesehatan dan pelaksanaan program Bangga Kencana di lingkungan Pemasyarakatan.

Lebih lanjut, Hasto juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan awal terjalinnya kersama BKKBN dengan Kemenkumham, TNI dan Polri untuk mengentaskan stunting.
“Hari ini ada Perjanjian Kerja Sama dengan Kemenkumham dan mitra terkait, maka itu atas nama BKKBN kami berterima kasih karena BKKBN ke depan mengemban tugas untuk pengentasan stunting. Sehingga acara ini menjadi inspirator yang luar biasa bagi kami untuk nantinya bekerjasama dengan TNI-Polri, dengan Lapas-Kemenkumham kita bisa mengentaskan masyarakat dari stunting,” tambahnya.
Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Kepala Rumah Sakit (Rumkit) Dinas Kesehatan Tentara (DKT) dr. Soetarto, Letkol Ckm dr. Zamroni, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) DIY, Budi Argap Situngkir, Inspektur Wilayah (Irwil) I BKKBN, Maria Vianney Chinggih Widanarto, dan Kepala BKKBN DIY, Shodiqin. [TPH, HT]