Siap Pertahankan WTP, Lapas Yogyakarta Ikuti Pra Rekonsiliasi Data Laporan Keuangan
20 Tahun Bertugas di Keamanan, Sebuah Kisah yang Berakhir Manis

YOGYAKARTA – Berulang dan berulang lagi, Lapas Kelas IIA Yogyakarta mengembalikan pegawainya ke keluarga karena pengabdian telah selesai, dan akan digantikan oleh tunas-tunas Pengayoman untuk melanjutkan tujuan Pemasyarakatan.
Bertempat di Aula Gevangenis van Wirogunan, Kepala Lapas Kelas IIA Yogyakarta, Soleh Joko Sutupo beserta para pegawai, melepas Suyanta sebagai abdi negara pada Sabtu (26/02).
Tiga puluh tiga tahun menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan dua puluh tahun diantaranya diselesaikan di Lapas Kelas IIA Yogyakarta sebagai Penjaga Tahanan/Narapidana. Suyanta terhitung 1 Maret 2022 memasuki masa pensiun.

Sebuah perjalanan panjang sebagai abdi negara, Suyanta mengawali karirnya menjadi angota Satuan Tugas Sosial (Satgasos) Departemen Sosial pada perkampungan di pedalaman Kalimantan Tengah. Dua tahun mengabdi, barulah diangkat menjadi PNS. Berbekal pendidikan dan latihan yang diterima Suyanta menjadi Pekerja Sosial yang harus membangun masyarakat pedesaan dengan menangani lebih dari 20 Pola Penanganan Masalah.
Perjalanan karirnya ternyata tidak hanya di satu kementerian. Pada tahun 2002, Suyanta berkesempatan pindah tugas di Lapas Kelas IIA Yogyakarta. Sebuah latar belakang pekerjaan yang berbeda dari tugas awal. Sebagai Pekerja Sosial, Suyanta harus melaksanakan pekerjaan di bidang Kesejahteraan Sosial, sedangkan di Lapas dia ditugaskan menjadi seorang penjaga Tahanan/Narapidana. Sebuah tugas berat dan penting di bidang keamanan, dan itu dia lalui juga dengan akhir yang manis.
Dalam pesan dan kesannya, Suyanta, dihadapan para pejabat dan pegawai, dengan haru mengungkapkan rasa terima kasihnya, karena selama ini dapat menjalin kerja sama dengan baik dalam bertugas. Kata maaf pun dituturkannya, karena yakin tidak luput dari kesalahan dalam berkawan dan bekerja.
“Buat teman-teman tetap semangat dalam bekerja, menjaga kekompakan dan persaudaraan,” pesan Suyanta mengakhiri sambutannya.

Kalapas Soleh menaruh hormat dan kekaguman kepada Suyanta yang telah mengabdi hingga puluhan tahun kepada negara, dan diselesaikan dengan baik.
Dikatakannya bahwa pensiun adalah status, tetapi sampai kapan pun Suyanta dan para pegawai yang telah pensiun tetap menjadi anggota keluarga besar Lapas Kelas IIA Yogyakarta.
“Sebagai senior, Pak Suyanta ini semangat dalam bekerja. Buktinya tetap mengawasi hilir mudik orang melewati Pos Wasrik dan ketika kendaraan akan masuk, sigap membuka pintu. Jadi umur hanya hitungan angka, tetapi profesionalitas dalam bekerja tetap harus dijaga,” pungkasnya.[AK]